Sabtu, 22 Agustus 2009

MENULIS PUISI DAN PANTUN

Mari kita mulai kelas penulisan puisi dengan mengarang bersama. Dalam penulisan puisi ini, masing-masing peserta didik menulis di satu lembar kertas. Gunakan imajinasi kalian yang paling dalam, keluarkan pikiran , kata-kata yang sudah kalian endap di otak.

Mari kita bersenang-senang !

TEMA “ KEINGINAN “

1. Setiap peserta menulis minimum tiga baris, maksimum lima baris puisi.
2. Baris itu dimulai dengan Aku ingin...
3. Baris itu berisi * Sebuah warna
* Seorang manusia
* sebuah tempat
( Jalan, desa, kota, Negara, Benua)

3. Waktu menulis 3 menit.
4. Kertas dikumpulkan pada pembimbing.
5. Pembimbing atau salah satu peserta didik membacakannya.
6. Hasil dikumpulkan dan dikliping.
7. Hasil akhir puisi merupakan puisi gabungan atau puisi bersama

Contoh :

Aku ingin jadi penerjun melompat dari ketinggian 3500 meter dengan payung udara biru tua dan mendarat tepat di pekarangan bagian depan rumah calon mertua.

Aku ingin jadi Polisi
Menabark semua koruptor
Dengan mobil oplet merah.


TEMA “ MIMPI”

1. Peserta didik menulis sebuah puisi, terdiri dari 4 – 7 baris.
2. Puisi dimulai dengan Aku bermimpi...
3. Dalam puisi itu masukkan unsur
• Warna
• Bunyi
• Manusia
• Nama tempat


Contoh :

Aku bermimpi bertemu Van Nistelrooy
Mengenakan kaos real Madrid
Ditengah-tengah stadion Bernabev
Diiringi sorak para suporter.


Aku bermimpi memukul gong
Dengan tongkat coklat.
Bersama pangeran dingin
Di atas awan putih yang bersorak kegirangan


Aku bermimpi mendapatkan keheningan kota
Berjalan bagaikan tetesan air yang masuk ke tong kosong.
Dam..dam..dam.. membangunkan kehidupan dunia
Semua berwarna hitam
Manusia bersorak ke luar
Berlari-lari menyaksikan
Lenyapnya gedung-gedung dan rumah
Pohon-pohon dan sungai
TEMA ” FANTASI TAK MASUK AKAL ”

1. Peserta didik menulis sebuah puisi terdiri dari 6 – 10 baris
2. Puisi dimulai dengan kutemukan...
3. Dalam puisi itu masukkan unsur
• Warna
• Hewan/Benda
• Alam

Contoh :

Kutemukan buaya menggigit kaki gunung
Gunung menjerit kesakitan
Lalu hujan menyerakkan bocoran tiga ribu botol syampu
Gunung pun kedinginan dan awan putih membelit lehernya


Kutemukan ayam di dalam mal
Sedang mengambil selendang merah jambu
Bernyanyi lagu kerinduan
Sambil berjalan menuju kandangnya

Kutemukan Ombak menelan bumi nusantara
Memakan segala isinya
Memusnahkan segala impian rakyat
Meneteskan air mata ibu pertiwi

TEMA ” METAFOR ”

1. Peserta didik menulis sebuah puisi terdiri dari 6 – 10 baris
2. Di setiap baris ada metafor atau perbandingan, menggunakan kata
Adalah...

3. Dalam puisi itu masukkan unsur
• warna
• hewan/benda
• manusia
• tempat
• alam


Gerimis turun dari langit adalah air mata pengemis yang malang nasibnya
Di lampu merah perempatan pasar Pondok Labu
Dengan baju koyak coklat kemerahan
Bersama kucing buduk yang membawa daging mentah
Petir menyambung adalah suara perut pengemis yang malang
nasibnya
Disebelah BMW putih metalik,
Dikemudikan ibu-ibu berkaca mata besar
Bergaun kulit macan, sepatu dari Itali
Jalan setapak yang panjang adalah asa pengemis yang malang
nasibnya
Di gubuk berlantai semen setengah tanah merah
Bersama piring plastik, kaleng susu cair gelasnya
Dan lihatlah ...
Air mata, suara perut, dan harapan
Adalah makanan sejatinya


Tema ” MENJELMA menjadi HEWAN,
MENJELMA menjadi BENDA”

1. Peserta Menulis sebuah puisi terdiri dari 4 – 7 baris.
2. Di dalam puisi ini peserta seakan-akan menjemla menjadi hewan (semut, lebah, kucing dst) atau menjadi benda (pensil, sepatu, televisi, mobil dst)
3. Di dalam puisi ini ada nama seekor hewan atau sebuah benda.
4. Ke dlam puisi itu masukkan unsur
• warna
• bunyi
• manusia
• rempat
• alam


contoh :

Setiap hari sabtu aku memakai kaus ketat, belang-belang,
putih dan hitam warnya,
Setiap hari Sabtu aku menjadi zebra, bertugas di kebun binatang Jakarta
Kalau lapar aku melenguh muu, muu, muu
Anak kecil suka memegang-megang ekorku
Tiba magrib, langit gelap, aku pulang dan ku buka kaus oblongku.


Tahun yang lalu aku jadi lantai kantor pengadilan
Setiap pagi aku dipel dengan cairan deterjen berwatrna biru
Setiap hari aku diinjak-injak hakim, jaksa dan pesakitan
Sepati mereka berbunyi gluduk-gluduk-gluduk
Dari fajar terbit sampai matahari tenggelam, dari langit samar-samar sampai hitam aku diinjak-injak, pegal badanku luar biasa.


PENULISAN PANTUN

Sekarang, mari kita temui dan gauli PANTUN.
Pantun klasik Melayu, sudah lama sekali dimulai penulisannya, Bentuk paling sederhana tentunya syair bentuk a-a-a-a, kemudian bentuk pantun
a-b-a-b yang menawarkan sampiran yang lebih bervariasi.

Penyair agung Hamzah Fansuri, diperkirakan hidup antara pertengahan abad ke-16 dan abad ke-17, lebih dikenal sebagai seorang ulama dan ahli tasawuf di zaman raja Iskandar Muda (1607-1636) yang penuh kontroversi itu, telah mewariskan ratusan bait syair yang indah-indah antara lain berjudul ”Syair Perahu”, ”syair Dagang”, Syair Burung Pinggai” dts kepada pustaka sastra kita. Dia memelopori penulisan pantun kita.

Bayangkanlah 4 abad yang lalu, ketika belum ada kapal laut bernmesin dan pesawat udara jet, dia menuliskan pengembaraan rohaninya mencari Tuhan, secara fisik dari Sumatera, ke Jawa bahkan sampai ke Mekkah.

Hamzah Fansuri di dalam Mekkah
Mencapai Tuhan di Baitul Ka’nah
Dari Barus ke Kudus terlalu payah
Akhirnya dijumpa di dalam rumah

Akhirnya tidak jauh-jauh, bahkan di rumah sendiri pun Tuhan ternyata dapat ditemui.

Tiga setengah abad kemudian, penyair yang disebut kritikus HB Jassin sebagai Raja Pujangga Baru, yaitu Amir Hamzah, dalam penulisan puisinya tetap memperolah kekuatan keindahan dari bentuk syair dan pantun klasik.

Angin pulang menyejuk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun di atas alas


Kedua contoh di atas adalah syair dan tantun dengan makna yang serius dan dalam.
Tapi di masyarakat, selama 4 abad ini, syair dan pantun bukan hasil perenungan serius semata-mata, tapi sudah merupakan ekspresi kehidupan sehari-hari dengan berbagai nuasa sedih dan gembiranya. Kedua-duanya digunakan dalam pergaulan, upacara dan perhelatan, masuk dalam surat-surat cinta, disebut dalam percakapan harian, tak lepas dari cara sindir-sindiran, serta memeriahkan suasana bila ada yang pantun jenaka di laur kepala,
Misal sebuah pantun jenaka;

Pohon terung dilibat akar
Batang kapas sangkutan sarung
Ibarat burung di dalam sangkar
Mata lepas badan terkurung

Tentu saja banyak dapat kita temukan pantun sindiran. Berikut ini contoh sebuah:

Rama-rama terbang melayang
Hinggaplah dia di ranting batang
Adik sepantun buah kepayang
Dimakan mabuk dibuang sayang

Begitu pula pantun nasihat yang berisi kebijaksanaan hidup. Salah satu yang paling populer adalah:

Pulau Pandan jauh di tengah
Di balik pulau Angsa Dua
Hancur badan di kandung tanah
Budi baik terkenang jua

Baiklah, Mari kita menggarp beberapa tema, yaitu
• tema cinta
• Tema jenaka
• Tema budi pekerti atau religius
• Tema kritik sosial
• Tema anti nakotika
• Tema kesedihan

PANTUN CINTA

Selesaikan baris-baris kosong dalam pantun-pantun ini.

1. Pisau seraut dua tiga
Letak di peti dalam perahu
Dalam laut boleh diduga
Dalam hati siapa tahu


2. ........................................
........................................
Surat adinda tiba kemarin
Tidurku gelisah, makan tak keruan


3. Awan putih gulung-gemulung
Menutup bukit jauh di sana
...............................................
................................................


4. ............................................
............................................
Aku suka keroncong, kamu dangdut
Aku suka gudeg, kamu rendang

5. Dinta terbang ke negeri jauh
Bunga setaman indah sekali
............................................
.............................................


PANTUN JENAKA


1. Gendang gendut
Tali kecapi
Kenyang perut
Senanglah hati

2. Semut kurus mendaki gunung
Batu bata menimpa kepalanya
...............................................
...............................................

3. ...................................
.................................................
Anak pilek suami kabur
Ipar tidur di kandang kambing

4. Kucing sakit tidur melulu
Tak disangka bosul meletus
..............................................
...............................................

5. ............................................
............................................
Orang budeg bermusik dangdut
Dalam festival dokter THT


PANTUN BUDI PEKERTI


1. Di tepi danau orang berlayar
Lalu berlabuh menjelang senja
Ketika muda rajin belajar
Bila dewasa keras bekerja

2. Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
...........................................
...........................................


3. ..............................................
...............................................
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

4. Ikan gabus di atas getek
Ikan teri murah harganya
...........................................
...........................................

5. ........................................
........................................
Kalau Anda ingin naik kelas
Belajarlah sambil berdoa

6. Kue cucur dari Tangerang
Karet busa hanyut di kali
Ulangan bagus karena belajar
Nilai jelek belajar lagi

PANTUN BEBAS

Sudah mulai senang ?

Ayo kita senang-senang lebih dahulu.


Jurusan akuntansi

Kami siswa jurusan akuntansi
Kami bangga ada disini
Kami akan giat belajar
Agar kami menjadi pintar

Sopan santun tetap dijaga
Agar hidup damai sejahtera
Budayakan pelayan prima
Anda bahagia, kami bahagia

( Gunakan lagu berirama ” Nenek Moyangku Seorang Pelaut)



Jurusan Adm Perkantoran


Kami siswa jurusan perkantoran
Orangnya baik lagi sopan
Kami akan membantu anda
Membuat senang di mana saja
AP, AP sangat berguna
Karena membuat lancar dunia usaha

( gunakan lagu berirama “ Menanam Jagung )


Sanksi dari sekolah


Jangan marah kalau dihukum
Sebab pantas kau dihukum
Salah sendiri kau tidur
Sudah ditegur kau tetap tidur

Irama Reff Mata Indah bola pimpong

PANTUN LAINNYA....

1. Makan kolak di atas laut
Pisang rebus dari cibubur
Cinta ditolak jangan takut,
Maju terus pantang mundur

2. Kalau anda membuat acar
diberi cabe supaya pedas
karena saya sudah punya pacar
rayuan anda tidak saya balas

3. Bagaimana bentuknya bulan
Jelas bukan persegi empat
Kepada orang tua jangan melawan
Agar hidupmu berkah selamat

4. Dalam belajar salah itu wajar
Asal jangan kurang ajar
Sedikit salah tidak masalah
Asal jangan cari masalah

Selanjutnya...................

Ambil buah mangga
Pakai ketapel
Sampai jumpa
Di kelas baca novel


Ya..........
kita akan membaca novel bersama.
Siapkan sebuah Novel kesukaan anda


Ada apa di Pulau Irian
Ada Merak dan cendrawasih
Penjelasan saya cukup sekian
Mohon maaf dan terima kasih


Pengantar................


Hai sastrawan muda.....
Mari kita membuat puisi dan pantun

Anda yang mulai
Anda yang berpikir
Anda yang menulis
Anda yang akan senang


Sudah siap !
Ayo kita kerjakan sekarang, jangan tunda-tunda lagi.

1 komentar:

  1. Membuat Puisi

    1) Tema "keinginan"

    Aku ingin menjadi pelangi
    Harapan setiap insan ketika hujan datang Membasahi bumi ini
    Mengindahkan dunia kala badai telah pergi
    Menghiasi langit yang biru ketika hujan berlalu

    2) Tema "Mimpi"

    Aku bermimpi bertemu nenek sihir jahat
    dengan memaki jubah hitam
    di tengah-tengah lautan
    ditemani gemuruh ombak di sekitarku
    dan akan ku tenggelamkan nenek sihir itu hingga ke dasar lautan

    3) Tema "Fantasi Yang Tak Masuk Akal"

    Kutemukan hitam di balik putih
    Seperti serigala mengenakan bulu domba
    Yang sedang berlarian dalam hutan rimba
    Menyebarkan aroma sampah yang dia miliki
    Membuat binatang-binatang lainnya yang Menghampiri
    Menjauh pergi dan tak kembali

    4) Tema "Metafor"

    Sampah kertas adalah Aku
    Aku yang hidup dalam hitamnya dunia
    Aku yang diterpa badai dan kerasnya topan
    Sehingga aku kesakitan dan merasa seperti semut kecil yang tak berharga
    Aku terluka oleh kerasnya batu kerikil jalanan
    Walaupun Aku ini telah tersakiti
    Tapi Aku menyadari sampah kertas masih berarti.



    [ANTIKA NUR ANDRIYANI]
    [KELAS : XI AP 2]

    BalasHapus