Senin, 17 Agustus 2009

MODUL BAHASA INDONESIA SEMESTER 3

MENYIMPULKAN INFORMASI LISAN YANG TIDAK BERSIFAT PERINTAH


TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan pembelajaran unit kompetensi ini, siswa atau peserta diklat diharapkan mampu :
1. menyimpulkan informasi lisan yang tidak bersifat perintah,
2. menyimpulkan secara deduktif dan induktif.

URAIAN MATERI

A. MENYIMPULKAN INFORMASI LISAN YANG TIDAK BERSIFAT PERINTAH

1. Teknik Menyimpulkan Secara Induktif dan Deduktif

Informasi dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, di antaranya majalah, buku, surat kabar, televisi, radio,tabel, bagan, grafik, dan sebagainya. Informasi yang berasal dari media massa biasanya berbentuk tertulis. Pembaca tinggal mencari sumber-sumber terpenting dari bahan tersebut.
Dalam menyusun pendapat untuk menarik kesimpulan yang benar, kita harus menggunakan pola berpikir/penalaran yang benar pula. Pola penalaran dibagi menjadi dua, yaitu deduktif dan induktif.
1. Penalaran deduktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan yang umum (premis umum/mayor) diikuti pernyataan khusus (premis khusus/minor) menarik kesimpulan terhadap hal yang khusus. Penalaran demikian disebut juga silogisme.
Contoh silogisme :
Setiap manusia akan mati
Padahal si Ali adalah manusia
Jadi, si Ali akan mati

Kalimat pertama (setiap manusia akan mati) berisi pernyataan umum, atau disebut permis mayor. Kalimat kedua ( Padahal si Ali adalah manusia) berisi pernyataan khusus dan terbatas, atau dikatakan premis minor. Sedangkan kalimat ketiga (Jadi, si Ali akan mati) adalah konklusi atau kesimpulan yang ditarik dari dua premis sebelumnya. Biasanya silogisme tersusun seperti itu. Kalimat pertama (permis mayor) bersifat universal (umum), yaitu berisi pernyataan yang dianggap meliputi semua bagian dari suatu golongan tertentu. Kalimat kedua (premis minor) bersifat particular (khusus), yaitu berisi pernyataan yang merupakan bagian tertentu daripada golongan tadi. Kemudian kalimat ketiga berisi konklusi (kesimpulan) bahwa apa yang benar bagi bagian tertentu yang disebut premis minor.






















2. Penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa khusus menuju kepada kesimpulan umum berdasarkan hal-hal tersebut. Macam-macam penalaran induktif dibawah ini.

a. Generalisasi adalah penemuan kesimpulan umum berdasarkan data/kejadian kejadian bersifat khusus. Biasanya, generalisasi berangkat dari fenomena individual. Terkadang, generalisasi akan berbahaya apabila kurang berhati-hati dalam menarik kesimpulan. Kesimpulan yang diambil, boleh jadi berlebihan. Sebagai contoh, setelah memperhatikan tiga orang pelajar SMK malas belajar, seseorang bisa menggenalisasir bahwa seluruh anak SMK malas belajar. Oleh karena itu generalisasi harus berdasarkan fakta-fakta, bukti-bukti yang ada akurat, tepat dan jelas. Juga harus memperhatikan kekecualian-kekecualian yang tidak sejalan dengan generalisasi tersenut (Nafiah, 1981 : 132-138).

b. Sebab-akibat dimulai dengan fakta-fakta yang menjadi sebab menuju kesimpulan yang menjadi akibat.

c. Akibat-sebab dimulai pada fakta-fakta yang menjadi akibat lalu kita analisis untuk mencari sebabnya.

d. Analogi adalah pengambilan kesimpulan dengan asumsi bahwa jika dua atau beberapa hal memiliki banyak kesamaan, maka aspek nilai lain pun memiliki kesamaan. Analogi biasanya dipakai juga untuk perbandingan satu dengan yang lain.


Contoh : pemerintah negara dapat dianalogikan seperti permainan konser.
Dalam permainan konser, para musikus harus bermain dibawah
pimpinan diligent unutuk memperoleh harmoni yang indah.
Begitu pula para menteri yang bekerja dibawah kordinasi
presiden untuk menciptakan kemakmuran rakyat. Pada dasarnya,
suatu pemerintahan negara, tidaklah identik dengan permainan
konser itu sendiri namun ada aspek yang dianalogikan, yaitu
diperlukan koordinasi dalam kebersamaan menjalankan tugasnya
masing-masing. ( Nafiah, 1981:139)

e. Penyimpulan induktif yaitu cara mengambil kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus menuju kesuatu kesimpulan yang bersifat umum. Perhatikan contoh berikut :
1. Penyair akan membuat sebuah puisi dengan cara menuangkan imajinasinya, barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang novel akan merangkai : ceritanya dengan pengembangan imajinasi, demikian juga seniman akan menggoreskan lukisan didahului dengan imajinasinya kearah yang sebenarnya. Memang benar imajinasinya diperlukan untuk menciptakan suatu karya.

2. Plagiat ialah pengembalian atau penerjemahan sesuatu hasil begitu saja dengan tidak menyebutkan nama pengerang yang asli. Tetapi menurunkan nama sendiri sebagai pengarang. Plagiat tidak diperkenankan dalam dunia sastra. Banyak karya sastra yang sudah beredar merupakan karya plagiat. Mereka tidak takut jika nanti terjadi penilaian atau penyelesaian terhadap karyanya. Dalam dunia karya sastra memang ada larangan keras untuk pengarang khususnya dalam plagiat.




















Penyimpulan deduktif yaitu cara mengambil kesimpulan dari pernyataan-peryataan yang bersifat umum menuju ke suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Perhatikan lagi contoh berikut :
1. Negara adalah institusi mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara mewadahi seluruh kepentingan masyarakat bangsa. Ia hanya menyediakan rangka umum yang bersifat abstrak sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah penata kontempoler, sebagai penyelenggara negara dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.
2. Apabila prinsip keberanian menegakan hukum itu tumbuh dimasyarakat, maka penegakan hukum akan terdorong oleh adanya kebudayaan hukum masyarakat. Aparat penegak hukum pun akan terdorong untuk menjalankan fungsinya dalam penegakkan hukum dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Penegakkan hukum akan tercapai bila memenuhi beberapa unsur yang harus ada dalam hukum itu sendiri.
3. Ilmu dikembangkan oleh manusia untuk menemukan suatu nilai luhur dalam kehidupannya yang disebut kebenaran ilmiah. Kebenaran itu dapat berupa asas-asas yang berlaku umum atau lebih, dari kaidah-kaidah universal mengenai pokok soal yang bersangkutan dengan memiliki pengetahuan yang bersifat ilmiah dan mencapai kebenaran ilmiah, manusia dapat menerangkan secara tepat berbagai hal yang dijumpainya, mempunyai gambaran yang cukup crmat mengenai aneka peristiwa yang akan terjadi, dan bahkan untuk sebagian menguasai alam bagi kemanfaatan dirinya.

Perbedaan Penyimpulan Induktif dan Deduktif
Penyimpulan Induktif Penyimpulan Deduktif
1. Gagasan utama terletak pada akhir kalimat.

2. Gagasan penjelasan terletak pada awal dan merupakan anak kalimat, sedangkan gagasan utama merupakan induk kalimat.


3. Peristiwa-peristiwa khusus diakhiri dengan kesimpulan umum. 1. Gagasan umum terletak paa awal kalimat.

2. Gagasan utama adalah induk kalimat, sedangkan gagasan berikutnya termasuk anak kalimat diletakkan diakhir kalimat.

3. Kesimpulan umum peristiwa-peristiwa khusus.







2. Informasi dalam Bentuk Lisan atau Tulis Berupa Pendapat/Opini

Opini adalah pandangan berdasarkan ideologi atau sikap seseorang dalam memberikan suatu wawasan terhadap objek atau peristiwa. Opini dapat juga disebut pendapat seseorang. Antonim dari opini adalah fakta. Fakta bersifat objektif, merupakan kenyataan bersifat konkrit dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Bacalah wacana dibawah ini, perhatikan beberapa opini/pendapat serta fakta dari suatu bacaan tersebut.

KABINET SBY-KALLA
PERTARUHKAN NASIB BANGSA

Kabinet Susilo Bambang Yuhdoyono (SBY) dan Muhammad Yusuf Kalla, yang hampir pasti akan menjadi presiden dan wakil presiden RI lima tahun kedepan, baru resmi diumumkan 20 Oktober mendatang. Tetapi konsultasi dengan berbagai pihak sudah dilakukan. Menurut Jusuf Kalla, mereka yang diajak bicara soal kabinet adalah tokoh-tokoh partai pendukung. Meskipun tidak tertutup kemungkinan ada materi pada kabinet gotong-royong yang diajak serta pada kabinet nanti, dengan standar dan pertimbangan tertentu.

Kabinet yang dibentuk SBY-Kalla menjadi taruhan masa depan bangsa, karena anggota kabinet itulah yang akan menjalankan pemerintahan sehari-hari dibawah pimpinan presiden dan wakil presiden terpilih. Persoalannya, mereka yang mendapat amanat itu benarkah akan bisa menyelesaikan masalah nasib bangsa atau justru sebaliknya.

Dalam pembentukan kabinet, presiden tidak akan mungkin sendirian. Peran wakil presiden akan ikut menentukan, termasuk partai politik pendukung yang juga akan memberikan masukan atau usulan.

Paal 17 UUD1945 yang diamandemen, memang menyatakan menteri-menteri adalah pembantu presiden dan diangkat serta diberhentikan oleh presiden yang artinya anggota kabinet bertanggung jawab kepada presiden.

Namun didalam praktik kabinet presedentil yang menempatkan presiden mempunyai hak prerogatif, tidak bisa diopreasionalkan sepenuhnya, karena dalam pemilihan langsung, peran wakil presiden tidak kecil. Bahkan boleh jadi sama besar dengan kiprah presiden terpilih.

Apalagi wakil presiden terpilih berasal dari partai politik yang berbeda seperti Jusuf Kalla, sedangkan SBY dari partai Demokrat, aspirasi dan kepentingan wakil presiden harus diakomodasi. Jika tidak, bisa menimbulkan persoalan lain yang bisa menimbulkan konflik tajam.

Begitu pula dengan partai pendukung, sudah tentu dukungan dan kerja keras mereka didalam ikut memenangkan pasangan SBY-Kalla, bukankerja bakti atau gratis tetapi butuh imbalan “kue kekuasaan’’ setelah memperoleh kemenangan di dalam pilpres. Dengan demikian, orang-orang partai tetap akan mendapatkan tempat didalam kabinet. Hanya persoalannya, seberapa besar mereka ikut memperoleh jatah kekuasaan, tergantung bagaimana pertimbangan presiden dan wakil presiden terpilih.

Namun suara rakyat tidak boleh diabaikan, SBY-Kalla adalah pilihan rakyat, sehingga mereka bukan saja memperoleh legitimasi kuat, tetap dalam pembuatan kabinet harus mengkomodasi apa yang menjadi keinginan rakyat. Proaktif rakyat adalah wujud akuntabilitas seseorang presiden dan Wapres yang terpilih langsung.

Suara rakyat bisa muncul dari kalangan pakar berbagai bidang, ekonomi, hukum, politik, bahkan tokoh-tokoh agama. Suara mereka harus didengar oleh SBY-Kalla. Jangan sampai terjadi pengabaian suara rakyat, sehingga kabinet yang dibentuk melahirkan sentimen negatif terhadap pasar, atau menumbuhkan bibit kebencian kabinet.

Suara Merdeka, 25 september 2004



























MEMAHAMI BENTUK DAN MACAM PARAGRAPH

Setelah anda membaca wacana di atas dengan cermat, tentu Anda dapat memahami gagasan tiap paragraph koherensi antar kalimat dan antar paragraph dan macam macam paragraph yang ada dalam wacana tersebut.
Kalau anda belum memahaminya cobalah baca wacana di atas sekali lagi! Untuk membantu anda bacalah penjelasan berikut ini!
Bacaan atau wacana selalu terdiri dari beberapa alinea atau paragraph. Paragraf atau alinea adalah himpunan kalimat yang berhubungan dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan atau pokok pikiran atau tema.
Tiap alinea hanya boleh mengandung satu tema (tema alinea). Bila terdapat dua tema, alinea itu harus dipecah menjadi dua alinea.
Pada prinsipnya sebuah alinea harus terdiri dari rangkaian kalimat – kalimat yang saling berhubungan satu sama lain dan membentuk satu pokok pikiran atau gagasan atau tema, tetapi ada juga paragraph / alinea yang terdiri dari satu kalimat.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pembentukan paragraph adalah sebagai berikut.

1. Kesatuan
Kesatuan dalam alinea berarti semua kalimat dalam alinea itu secara bersama- bersama menyatakan suatu tema tertentu. Kesatuan di sini di artikan bahwa alinea yang memiliki kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau beberapa perincian. Semua unsur tadi harus digerakkan untuk menunjang sebuah tema tunggal.
Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, coba perhatikan kutipan berikut!
Kita boleh percaya atau tidak, mencontek sudah menjadi bagian pendidikan. Kegiatan ini sudah merambah hampir ke seluruh jenjang pendidikan di Indonesia, kecuali di Taman Kanak-kanak. Bagi siswa, mahasiswa atau mahasiswi yang mencontek, lulus ujian segera diartikan sebagai ijazah, lapangan kerja, atau kenaikan pangkat. Bagi mereka tak penting lagi arti kemampuan dan kearifan.
Pada contoh di atas dapat di lihat bahwa alinea itu hanya mengandung suatu gagasan pokok, yaitu bahwa “Mencontek telah menjadi bagian pendidikan”. Gagasan itu kemudian diperinci atau dikembangkan lebih jauh dalam kalimat-kalimat berikutnya. Perincian itu disusun sedemikian rupa sehingga hubungan antara suatu kalimat dengan kalimat lainnya merupakan kesatuan yang bulat untuk memperinci gagasan utama tadi.
Gagasan utama atau gagasan pokok yang didukung oleh sebuah alinea biasanya di tempatkan dalam sebuah kalimat topik atau kalimat pokok. Kalimat – kalimat lain yang turut membina alinea itu dan memuat rincian-rincian lebih lanjut dari gagasan utama tadi di sebut kalimat penjelas.
Dalam tulisan – tulisan yang baik, ada empat cara untuk menempatkan sebuah kalimat topic atau kalimat utama.

a. Pada awal paragraph
Awal paragraph ini dapat berarti kalimat pertama, dapat juga kalimat kedua. Paragraf semacam ini biasanya bersifat deduktif, yaitu mula-mula mengemukakan pokok persoalan kemudian menyusul uraian-uraian terperinci yang memperjelas gagasan sentral tadi. Cara ini merupakan metode yang paling baik.

Contoh :
Mencontek,juga menunjukkan kompetisi yang tidak sehat. Mereka yang tekun belajar sering dikalahkan oleh ketidakjujuran dan kelicikan para pencontek. Para pencontek yang tidak beda dengan maling justru mendapat nilai bagus.
Kutipan di atas memperlihatkan bahwa kalimat pertama merupakan kalimat topic yang mengandung gagasan pokok “Mencontek menunjukkan kompetisi yang tidak sehat”. Kalimat-kalimat yang lain merupakan kalimat penjelas. Paragraf ini dapat digambarkan dengan bagan berikut.









b. Pada akhir paragraph
Pada paragraph ini kalimat topic ditempatkan pada akhir paragraph. Paragraf ini bersifat induktif. Paragraf ini disusun sedemikian rupa sehingga dapat mencapai klimaks pada kalimat utama yang terdapat pada akhir paragraph. Cara ini lebih sulit tetapi lebih efektif terutama untuk mengemukakan argument.
Contoh :
Nah, kalau sekolah menoleransi adanya pencontekan, bukankah itu berarti menghalalkan ketidakjujuran, tidak menghargai proses, tidak menciptakan kompetisi yang sehat, dan tidak menanamkan keuletan? Bila hal ini di biarkan terus, tidak perlu sakit hati, kalau sekolah lantas dianggap sebagai tempat menyemai bibit kriminalitas.
Paragraf diatas memperlihatkan adanya klimaks pada akhir paragraph. Kalimat- kalimat sebelumnya merupakan penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama pada akhir paragraph, yang memuat gagasan utama, yaitu sekolah dianggap sebagai tempat menyemai bibit kriminalitas. Model paragraph tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.










c. Pada awal dan akhir paragraph
Kalimat utama dapat pula ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraph. Kalimat terakhir mengulangi gagasan dalam kalimat pertama dengan sedikit tekanan atau variasi.

Contoh :
Sifat kodrati lain yang perlu dicatat disini adalah bahwa setiap penghasilan mempunyai system ungkapan yang khusus dan system makna yang khusus pula, masing-masing lepas terpisah dan tidak tergantung pada yang lain. Sistem ungkapan tiap bahasa dan system makna tiap bahasa dibatasi oleh kerangka alam pikiran yang disebut diatas. Oleh karena itu, bahasa Indonesia tidak membedakan jamak dan tunggal, tidak mengenal perubahan kata dalam system kata kerja, gugus fonem juga tertentu polanya, dan sebagainya. Bahasa Zulu tidak mempunyai kata yang berarti ‘lembu’, tetapi ada kata yang berarti “lembu putih”, “lembu merah”, dan sebagainya. Secara teknis, para linguis mengatakan bahwa tiap bahasa mempunyai system fonologi, system gramatikal, serta pola semantic yang khusus.

Kutipan di atas menunjukkan bahwa kalimat topik yang terdapat pada awal alinea “…tiap bahasa mempunyai system ungkapan yang khusus dan system makna yang khusus pula…” di ulang kembali pada akhir alinea itu tetapi dengan sedikit perubahan, yaitu “…tiap bahasa mempunyai system fonologi, system gramatikal, serta pola semantic yang khusus”. Yang disebut ‘sistem ungkapan’ pada kalimat pertama, sama artinya dengan ‘sistem fonologi dan system gramatikal’ pada kalimat akhir, sedangkan ‘sistem makna’ pada kalimat pertama sama artinya dengan ‘pola semantik’pada kalimat terakhir dari alinea tersebut. Model paragraph ini dapat digambarkan sebagai berikut.



















d. Pada seluruh alinea

Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama, seluruhnya kalimat penjelas. Pikiran utama tersebar dalam semua kalimat yang ada dalam paragraph tersebut. Tidak ada satu kalimat yang lebih penting dari yang lain, semuanya sama penting. Paragraf semacam ini terutama dijumpai dalam uraian-uraian yang bersifat deskriptif atau naratif.
Contoh :
Sebagai salah satu sungai terbesar dan paling terkenal di Irian Jaya, Mamberamo secara administrative melewati tiga kawasan kecamatan, yakni Mamberamo Hulu, Tengah dan Hilir. Di bagian hulunya terdapat dua sungai utama, yaitu Sungai Tariku (Rouffair) dan Sungai Taritu (Idenberg) yang bergabung menjadi Sungai Mamberamo dan kemudian secara spektakuler mengalir ke utara memotong Pegunungan Foja, sepanjang lebih dari 150 km hingga mencapai pantai utara Irian Jaya. Pada sisi bagian timur kea rah hilir, terdapat danau yang sangat luas yaitu Danau Rombibai yang berukuran sedikit lebih kecil dari Danau Paniai atau Danau Sentani yang merupakan danau – danau besar di Irian Jaya.
Model paragraph tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.









2. Koherensi
Sebuah alinea harus mengandung koherensi atau kepaduan yang baik. Kepaduan yang baik itu terjadi apabila terdapat hubungan yang baik antara kalimat-kalimat yang membina alinea itu.
Untuk memperoleh kepaduan yang baik antara kalimat-kalimat dalam sebuah paragraph, persyaratan yang harus dijperhatikan, yaitu a) masalah kebahasaan, serta b) perincian dan urutan pikiran.
a. Masalah kebahasaan
Masalah kebahasaan yang turut mempengaruhi koherensi sebuah alinea adalah repetisi, kata ganti, dan kata transisi.
1) Repetisi, yaitu dengan pengulangan kata-kata kunci atau kata yang dianggap penting dalam sebuah alinea.
2) Kata ganti, yaitu kata yang dipakat untuk mengacu ke manusia, benda, atau hal lain. Kata ganti ini timbul untuk menghindari pengulangan kata yang sudah disebut dalam kalimat sebelumnya. Kata yang mengacu pada manusia, benda, atau hal tidak digunakan berulang-ualng dalam sebuah konteks yang sama. Contoh : Dian dan Niken – mereka
3) Kata transisi, yaitu kata-kata yang fungsinya terletak antara kata ganti dan repetisi. Bila repetisi menghendaki pengulangan kata-kata kunci serta kata ganti tidak menghendaki pengulangan sebuah kata benda, ditempuh jalan tengah.
Contoh : selanjutnya, disamping itu, tetapi, sebagaimana, oleh sebab itu, supaya, misalnya, kemudian, lalu, disini, disitu, dan sebagainya.
a. Perincian dan urutan pikiran
Yang dimaksud dengan perincian dan urutan pikiran adalah sebagaimana pengembangan sebuah gagasan utama dan bagaimana huhungan antara gagasan-gagasan bawahan yang menunjang gagasan utama tadi. Gagasan utama dapat dikembangkan dengan cara :
1. Urutan kronologis
2. Sebab – akibat
3. Umum – khusus
4. Klimaks dan anti klimaks
5. Proses

3. Perkembangan Alinea
Perkembangan alinea adalah penyusunan atau perincian gagasan yang membina alinea itu.
Perkembangan dan pengembangan alinea mencakup dua persoalan utama, yaitu kemampuan memerinci gagasan utama alinea secara maksimal kedalam gagasan – gagasan bawahan dan kemampuan mengurutkan gagasan – gagasan bawahan ke dalam urutan yang teratur.
Di bawah ini adalah beberapa metode pengembangan gagasan yang sesuai dengan dasar pembentukan alinea.
a. Klimaks dan anti klimaks
Klimaks,pengembangan dimulai dengan gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya kemudian berangsur – angsur menuju ke gagasan yang paling tinggi kedudukan. Antiklimaks, penulis mulai dari satu gagasan / tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya kemudian perlahan – lahan menurun melalui gagasan – gagasan yang lebih rendah hingga yang paling rendah.
b. Sudut pandang
Yang dimaksud dengan sudut pandang adalah tempat darimana seorang pengarang melihat sesuatu.
c. Perbandingan dan pertentangan
Yang dimaksud dengan perbandingan dan pertentangan adalah cara pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua objek atau gagasan dengan bertolak dari segi – segi tertentu.
d. Analogi
Analogi adalah membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik oleh umum, untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal umum.
e. Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau urutan dari suatu kejadian atau peristiwa.
f. Sebab – akibat
Perkembangan sebuah alinea dapat pula dinyatakan mempergunakan sebab akibat sebagai dasar. Dalam hal ini, sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Dapat juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.
g. Umum – khusus
Cara pertama, gagasan utama di tempatkan pada awal alinea, perinciannya terdapat dalam kalimat- kalimat berikutnya. Cara kedua, mula – mula dikemukakan perincian – perinciannya, kemudian pada akhir alinea baru dikemukakan gagasan utamanya. Jadi, yang pertama bersifat deduktif, sedangkan yang kedua bersifat induktif.
Pelatihan 2

1. a. Tentukan gagasan utama A dan B berikut !
b. Tuliskan kalimat utamanya !
c. Tuliskan penalaran yang digunakan pada kedua paragraph tersebut!
d. Koherensi pada paragraph A dinyatakan dengan menggunakan … .
e. Koherensi pada paragraph B dinyatakan dengan menggunakan … .

A. Teori – teori pembangunan ekonomi selalu mengandalkan dirinya pada sesuatu pengandaian (asumsi), seraya mengabaikan pengandaian lainnya. Misalnya, pengandaian bahwa ekonomi adalah suatu organisme yang utuh. Padahal tidak begitu. Ekonomi orang kecil, orang miskin, atau orang biasa mempunyai pola – pola atau hokum – hokum yang berbeda dengan pola – pola, atau hokum – hokum ekonomi kota yang berciri ekonomi moneter, seperti perbankan dan jasa – jasa.
B. Adi dan Boy merupakan dua sahabat yang akrab. Setiap hari keduanya selalu kelihatan bersama – sama. Adilah yang selalu menjemput Boy ke sekolah karena rumahnya lebih jauh letaknya daripada rumah Boy. Mereka selalu siap sedia menolong kawan – kawannya bila mereka mengalami kesulitan dan kesukaran. Guru mereka sangat senang dan bangga melihat kelakuan kedua sahabat yang demikian itu. Watak dan kelakuan mereka selalu dijadikan suri tauladan bagi murid – murid lainnya. Walaupun demikian keduanya tidak pernah menjadi sombong atau angkuh, karena pujian yang mereka terima.
2. Alinea – alinea berikut kesatuannya baik, tetapi urutannya tidak benar. Bacalah baik – baik kemudian susunlah menjadi sebuah paragraph yang benar!
a. Dalam masa lima windu itu bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat sekali, baik vertical maupun horizontal, terutama semenjak proklamasi kemerdekaan.
b. Vertikal mencakup perluasan wilayah pemakaian social yang meliputi segala lapisan masyarakat dari pasar sampai Dewan Perwakilan Rakyat, dari sekolah dasar sampai Universitas, dari pengendara becak sampai presiden.
c. Pencetusan Sumpah Pemuda sampai saat ini telah berlangsung 40 tahun atau lima windu.
d. Horizontal mencakup perluasan wilayah pemakaian regional dari Sabang sampai Merauke.
RANGKUMAN

1. Penalaran deduktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan yang umum (premis umum/mayor) diikuti pernyataan khusus (premis khusus/minor) menarik kesimpulan terhadap yang khusus. Penalaran demikian disebut juga silogisme.
2. Penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa khusus menuju kepada kesimpulan umum berdasarkan hal-hal tersebut.
3. Generalisasi adalah penemuan kesimpulan umum berdasarkan data/kejadian kejadian bersifat khusus.
4. Analogi adalah pengambilan kesimpulan dengan asumsi bahwa jika dua atau beberapa hal memiliki banyak kesamaan, maka aspek nilai lain pun memiliki kesamaan.
5. Penyimpulan deduktif yaitu cara mengambil kesimpulan dari pernyataan-peryataan yang bersifat umum menuju ke suatu kesimpulan yang bersifat khusus.
6. Penyimpulan induktif yaitu cara mengambil kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus menuju kesuatu kesimpulan yang bersifat umum.
7. Opini adalah pandangan berdasarkan ideology atau sikap seseorang dalam memberikan suatu wawasan terhadap objek atau peristiwa. Opini dapat juga disebut pendapat seseorang.


TUGAS
1. Tugas Kelompok
a. Buatlah kelompok sebanyak 4 –5 orang.
b. Kemudian, bagilah antar anggota kelompokmu, masing-masing untuk membawa materi dari 1.orang 2.majalah 3.tabloit 4.rekaman berita 5.buku
c. Ambil bagian-bagian penting wacana masing-masing materi tersebut yang ingin diangkat. Buat dalam laporan tertulis.
d. Tentukan pada masing-masing materi mana yang pendapat/opini dan fakta.
e. Presentasikan hasilnya didepan kelas. Minta pendapat dari teman-teman dan guru.














PERINTAH KERJA TERTULIS BERUPA SURAT

TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan pembelajaran sub-unit kompetensi ini, siswa atau peserta diklatdiharapkan memahami tentang :
1. Perintah kerja tertulis dan
2. bentuk-bentuk surat


URAIAN MATERI

A. PERINTAH KERJA TERTULIS BERUPA SURAT

Surat adalah suatu alat atau saran komunikasi tulis. Surat dipandang sebagai alat komunikasi tulis yang paling efisien, efektif, ekonomis, dan praktis. Surat resmi berisi ketentuan-ketentuan tentang cara-cara melaksanakan peraturan-peraturan. Misalnya surat keputusan atau instruksi, dapat dipakai sebagai pedoman kerja oleh lembaga atau pejabat yang bersangkutan.

Dari uraian di atas, kita dapat memahami bahwa surat resmi dapat berfungsi sebagai :
1. alat komunikasi
2. alat bukti tertulis
3. alat bukti histories
4. alat pengingat
5. duta organisasi, dan
6. pedoman kerja

Surat yang baik harus memenuhi syarat-syarat penyusunan yaitu :
1. surat harus di susun dengan teknik penyusunan surat yang benar
2. isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan ekspilit dan
3. bahasa yang digunakan harus bahasa yang benar/baku.

1. Surat Edaran

Surat Edaran adalah surat yang berisi pemberitahuan yang ditujukan kepada banyak pihak atau pihak-pihak tertentu dalam jumlah banyak. Surat Edaran sering juga disebut Sirkuler jika jumlah pihak yang dituju sangat banyak.

Ada dua macam bentuk dan sifat Surat Edaran yaitu :
a. surat edaran umum dan
b. surat edaran khusus
Surat edaran umum ditujukan kepada orang banyak atau umum. Surat edaran khusus ditujukan kepada orang-orang atau pejabat tertentu, dan seperti surat dinas biasa.


2. Surat Pengumuman

Surat pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan tentang sesuatu hal yang perlu diketahui oleh seluruh anggota/warga suatu unit kerja/masyarakat atau pihak-pihak yang terkait dengan isi atau perhal yang tertera dalam surat tersebut.

Pengumuman adalah macam surat yang ditujukan kepada orang banyak atau umum. Pengumuman dapat disebarkan dengan beberapa cara diantaranya :
a. menyebarkan sebagai surat edaran
b. memasangnya di papan-papan pengumuman dan
c. memasangnya di Koran-koran sebagai iklan.

Untuk membuat pengumuman dengan baik, pembuat pengumuman harus mengetahui :
a. tujuan yang akan dicapai
b. isi; hal apa saja yang perlu diumumkan agar tujuan itu tercapai
c. saran ; kepada siapa pengumuman itu ditujukan
d. media yang efektif dan efisien ; poster, koran, radio, televisi. Selebaran dll
e. menggunakannya bahasa yang efektif.

3. Memorandum/Memo

Memorandum adalah surat yang digunakan secara intern dalam suatu unit organisasi yang sifatnya memo/tidak resmi, namun menyangkut kedinasan.

Kata memorandum (memo) berasal dari kata memory (Bahasa Inggris) yang berarti ingatan. Jadi memorandum dikategorikan sebagai surat yang harus diingat atau diperhatikan.

Memorandum ditulis secara singkat dan sederhana, pada umumnya tidak lebih dari 10 baris, dapat diketik dapat pula ditulis tangan.

Fungsi dan peranan Memorandum/Memo, diantaranya untuk :
a. pemberitahuan,
b. permintaan dari pimpinan,
c. instruksi kepada bawahan,
d. memberi saran, dan petunjuk kepada rekan sesama pejabat,
e. pesan-pesan kepada rekan sesama pejabat atau bawahan.









Contoh Surat Edaran
1.1 Surat Edran Dinas Pemerintahan (Bentuk Sentering)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
JL.JENDERAL SUDIRMAN NO.1 SENAYAN
Kepada Yth.
1. Para Kepala Biro/KE PUSDIKLAT
2. Sekertaris DITJEN DIKDASMEN
3. Sekertaris DITJEN IKTI
4. Sekertaris ITJEN
5. Sekertaris BADAN LITBANG dalam
Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional

Surat Edaran
No.SE.001/2005

Tentang
UPACARA BENDERA

1. Mengingat pelaksanaan Instruksi Menteri Pendidikan Nasional No.INS.007/MEN/2004 tanggal 10 september 2005 tentang upacara setiap tanggal 17, ternyata masih banyak pegawai yang tidak mengikuti upacara.
2. Maka demi tertibnya pelaksaan upacara dan untuk lebih meningkatkan disiplin para pegawai, diminta perhatian dan bantuan Saudara untuk mengatur dan mengawasi kehadiran para pegawai yang ada dalam wewang masing-masing.
3. Masing-masing unit/Biro agar menyerahkan/menunjukan tenaga-tenaga pengawas untuk :
a. memberi peringatan kepada para pegawai yang hadir akan tetapi tidak mengikuti upacara.
b. Membuat dftar hadir khusus.
Demikian untuk mendapat perhatian.

Dikeluarkan di Jakarta
Pada tanggal 02 januari 2006

a.n SEKERTARIS JENDERAL
KEPALA BIRO KEPEGAWAIAN
Ttd



SOEBIRO EFFENDIS.SH.
NIP. 130095125

1.2 Surat Edaran Bisnis/Perusahaan Khusus (Bentuk Surat Biasa)

PT SINAR NATIONAL BOTLING INDUSTRIES
PULOGADUNG JAKARTA

Nomor : SE.10/05/2005 10 Mei 2005
Lampiran : -
Hal : Mengenalkan pabrik Green Spot Indonesia

Kepada :
Para Pengusaha Toko Makanan dan Minuman
di Jakarta

Dengan hormat,

Dengan gembira kami perkenalkan kepada saudara, pabrik Green Spot Indonesia, yaitu pabrik minuman telah diresmikan oleh menteri perindustrian dan perdagangan beberapa waktu yang lalu.

Pabrik didirikan oleh PT.Sinar National Botling Industries, yaitu perusahaan yang seluruhnya dimiliki dan di jalankan oleh orang Amerika yang sangat terkenal. Modal yang kami tanamkan dalam perusahaan ini berjumlah US$1.700.000.000 yang digunkan untuk melengkapi pabrik dengan alat-alat yang paling modern guna menjamin mutu minuman yang lezat dan sehat.

Mengingat produksi tersebut dewasa ini sangat terbatas, maka untuk sementara kami hanya baru dapat melayani pesanan-pesanan untuk para langganan yang berada di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Semua pesanan yang diantarkan langsung dari pabrik ke tempat pesanan dengan menggunakan kendaraan yang khusus kami sediakan.

Hormat kami,
PT SINAR BOTLING INDONESIA


Sukandar Satiawan
Direktur Pemasaran








Contoh Surat Pengumuman :

Contoh 1

PT MATAHARI PUTRA PRIMA
JALAN ASIA AFRIKA NO.1 BANDUNG

Pengumuman
No.100/05//05

Tentang
Kesempatan Kerja bagi Para Lulusan SMK

PT Matahari Putra Prima membuka kesempatan bagi para lulusan SMK untuk dapat diangkat sebagai karyawan/karyawati di perusahaan kami.

Lamaran ditulis tangan diatas kertas bermaterai Rp. 6.000,00 dengan dilampiri ijazah (fotokopi), riwayat hidup, foto 3x4 =3 lembar, SKKB, dan Surat Keterangan Sehat dari Dokter. Pendaftaran dibuka tanggal 04 – 09 juli 2005. pelamar datang sendiri dikantor kami pukul 08.00 – 12.00 WIB.

Demikian pengumuman ini kami sampaikan untuk diketahui para pencari kerja.

Bandung, 02 Juli 2005
a.n. Direktur



Deasy Nerohmah
Direktur personalia

















SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 02
Jl.Wastu Kencana No.05
Bandung

Pengumuman
No.08/UP/VIII/2004

Tentang
Upacara Bendera tanggal 17 Agustus 2004

1. Berdasarkan Surat Edaran kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung Nomor 10/SE/2004 Tanggal 02 Agustus 2004, dengan ini diberitahukan kepada semua dewan guru dan staff tata usaha SMK N 02 Bandung, bahwa upacara Bendera pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 17 Agustus 2004
Waktu : Pukul 08.30
Tempat : Lapangan Upacara Gasibu Bandung

2. Bertindak selaku Inspektur Upacara: R.Nuriana
Gubernur Propinsi Jawa Barat

3. Berhungan dengan itu diwajibkan kepada seluruh dewan guru dan staf tata usaha untuk mengikuti upacara berpakaian KORPRI Lengkap.

4. Seluruhnya harus sudah siap dilapangan upacara pada pukul 08.00 WIB.


5. Demikian pengumuman agar mendapat perhatian sepenuhnya.

Dikeluarkan di : Bandung
Tanggal : 14 Agustus 2004

Kepala SMK N 02 Bandung
Ttd



Drs.Lukman Harun
NIP 131639192





Contoh Memo/Memorandum

PT PRIMA SEJATI
(1) Jalan Otoiskandar N0.10
Jakarta Pusat
(3) Memo (2) 7 Juni 2004


(4) Kepada: Kepala Bagian Personalia
(5) Dari : Direktur Prima Sejati
(6) Hal : Pengadaan Pegawai


(7) Sesuai dengan perkembangan diperusahaan terutama pada bagian sales, maka saya minta saudara mempersiapkan sarana dan perencanaan guna menerima penerimaan karyawan baru.(penjelasan terlampir)


(8) ttd




Panji Kusumah, SE

Keterangan :
1. Kop surat Memo
2. Tanggal Surat Memo
3. Judul Memo
4. Alamat Memo
5. Pengiriman Memo
6. Perihal Pokok Memo
7. Isi Memo
8. Tanda tangan dan Nama terang Pemilik Memo



MEMAHAMI ISI DAN BENTUK SURAT LAMARAN PEKERJAAN

Surat lamaran atau surat permohonan pekerjaan adalah surat yang dibuat oleh seseorang untuk dapat memperoleh pekerjaan.

Surat lamaran pekerjaan pada prinsipnya berisi tentang jasa yang akan diberikan pelamar pada kantor/instansi yang dilamar.Jasa yang akan diberikan berupa pendidikan,pengetahuan,pengalaman,kecakapan,atau keterampilan,dan kepribadian seseorang secara singkat.Data yang ditulis secara lengkap dan singkat data kualifikai.

1. ISI DAN BENTUK SURAT LAMARAN

Surat lamaran harus membuat data-data yang lengkap.Data-data tersebut adalah sebagai berikut.

a. Keadaan diri pelamar (identitas),terdiri dari:
1) nama lengkap.
2) tempat tanggal lahir.
3) alamat atau tempat tinggal.

b. Pendidikan formal,terdiri dari:
1) pendidikan umum,seperti SD,SMP,SMU,SMK, atau yang sederajat;
2) pendidikan tinggi ,seperti universitas,akademi,atau politeknik

c. Pendidikan nonformal adalah pendiddikan yang diperoleh melalui kursus-kursus ,sewperti akutansi,bhs.inggris kesekretaritan,atau kpmputer.

d. Pengalaman kerja yang pernah dialami atau sesuai dengan bidang yang dilamar.Apabila pelamar tidak memiliki pengalaman kerja,sebaiknya menyebutkan kemampuan kerja dalam bidang yang dilamar dengan dasar pendidiknan yang diperoleh.

e. Hobi, sebaiknya hobi yang terarah dan positif,seperti membaca buku-buku ilmiah,olahraga,atau kesenian.

f. Refrensi yang diberikan oleh referee, yaitu orang yang dapat memberikan keterangan mengenai baik dan buruknya diri pelamar.Referensi antara lain berisi kecakapan,kemampuan kerja,kejuruan,mental,serta kelakuan.Surat referensi daoat digunakan sebagai bahan pertimbangan diterima tidaknya sebuah lamaran.



Ada dua bentuk penulisan surat lamaran, yaitu;

a. terpisah dengan Daftar Riwayat Hidup (DRH)
b. dijadikan satu dengan DRH.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis surat lamaran, yaitu:

a. ditulis dengan tangan sendiri, menggunakan folio bergaris atau kertas segel;
b. apabila diketikj menggunakan kertas HVS;
c. tulisan tangan atau ketikan tidak boleh ada coretan atau hapusan;
d. menyebutkan sumber yang digunakan sebagai dasar pengajuan lamaran,separti iklan,kantor Depnaker ,atau temapt khursus;
e. harus membuat data lengkap mengenai diri pelamar;
f. harus bersih,terang,dan mudah dibaca.

Lampiran yang perlu disertakan yaitu;
a. Fotokopi ijazah yang dilegalisasi
b. Daftar riwayat Hidup (DRH)
c. Fotokopi ijazah kursus yang sudah dilelgalisasi
d. Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB) dari POLRI
e. Surat Keterangan Kesehatan dari Dokter.
f. Pas foto terbaru dan sebagianya.


2. Daftar Riwayat hidup

Fungsi daftar rwayat hidup adalah untuk mempermudah bagian personalia dalam mengetahui secara singkat data penting mengenai diri pelamar.Berdasarkan data tersebut, akan dapat ditetapkan apakah pelamar memenuhi persyratan unyuk diterima atau tidak.

Isi daftar riwayat hidup,yaitu:

a. nama lengkap g. pendidikan
b. tempat dan tanggal lahir h. pengalamabn kerja
c. kebangsaan i. referensi
d. agama j. kesehatan
e. jenis kelamin k. hobi
f. status perkawinan, sudah berkeluarga l. dan sebagianya.
atau belum














Hal : Lamaran pekerjaan Jakarta, 22 Januari 2007

Kepada
Yth. Pemasang iklan
Di harian Suara Pambaruan

Dengan hormat,

Sehubungan iklan Bapak yang dimuat di harian Suara Pembaruan pada tanggal 17 Januari 2007 mengenai kebutuhan tenaga sekretaris, dengan ini saya mengajukan lamaran pekerjaan untuk mengisi lowongan tersebut.

Adapun keterangan mengenai diri saya adalah sebagai berikut.
Nama : Puspa Gayatri Widiotami
Tempat/tanggal lahir : Tangerang, 17 Oktober 1995
Alamat : Jl. H.Dirin RT.002/04 Cileduk Tangerang
Pendidikan : SMK jurusan sekretaris

Saya dapat mengetik dengan lancar, baik alat ketik manual maupun elektronik dan masing-masing telah memperoleh ijazah negara dari Departemen Pendidikan Nasional. Di samping itu, saya juga dapat berbahasa Inggris dengan lancar dan dapat mengoperasikan komputer.
Saya sudah mempunyai pengalaman kerja selama tiga bulan di perusahaan. Pada waktu saya masih bersekolah, saya mengikuti Program Kerja Lapangan (PKL).
Saya merasa yakin dan mampu dapat melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik. Jika Bapak menghendaki, saya bersedia untuk dites dan diwawancarai menurut waktu dan panggilan Bapak.
Besar harapan saya Bapak mempertimbangkan lamaran ini. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak,saya mengucapkan terima kasih.


Hormat saya,

Tanda tangan



PUSPA GAYATRI WIDIOTAMI

Lampiran:
1. daftar riwayat hidup
2. Fotokopi Ijazah SMK
3 Fotokopi Ijazah kursus komputer, bahasa Inggris, dan sebagianya
4. Surat Keterangan Baik dari POLRI
5. Surat Keterangan Kesehatan dari dokter
6. pas foto terbaru ukuran 4 X 6 cm sebanyak dua lembar.
Rangkuman
1.Surat adalah suatu alat atau saran komunikasi tulis. Surat dipandang sebagai alat komunikasi tulis yang paling efisien, efektif, ekonomis, dan praktis. Surat resmi berisi ketentuan-ketentuan tentang cara-cara melaksanakan peraturan-peraturan. Misalnya surat keputusan atau instruksi, dapat dipakai sebagai pedoman kerja oleh lembaga atau pejabat yang bersangkutan.
2. Surat resmi dapat berfungsi sebagai :
a. alat komunikasi
b. alat bukti tertulis
c. alat bukti histories
d. alat pengingat
e. duta organisasi, dan
f. pedoman kerja
3. syarat-syarat penyusunan yaitu :
a. surat harus di susun dengan teknik penyusunan surat yang benar
b. isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan ekspilit dan
c. bahasa yang digunakan harus bahasa yang benar/baku.
4. Surat Edaran adalah surat yang berisi pemberitahuan yang ditujukan kepada banyak
pihak atau pihak-pihak tertentu dalam jumlah banyak. Surat Edaran sering juga disebut
Sirkuler jika jumlah pihak yang dituju sangat banyak.
5. Ada dua macam bentuk dan sifat Surat Edaran yaitu :
a. surat edaran umum dan
b surat edaran khusus
6. Surat pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan tentang sesuatu hal yang
perlu diketahui oleh seluruh anggota/warga suatu unit kerja/masyarakat atau pihak-
pihak yang terkait dengan isi atau perhal yang tertera dalam surat tersebut.
7. Pengumuman dapat disebarkan dengan beberapa cara diantaranya :
a. menyebarkan sebagai surat edaran
b. memasangnya di papan-papan pengumuman dan
c. memasangnya di Koran-koran sebagai iklan.
8. Untuk membuat pengumuman dengan baik, pembuat pengumuman harus mengetahui :
a. tujuan yang akan dicapai
b. isi; hal apa saja yang perlu diumumkan agar tujuan itu tercapai
c. saran ; kepada siapa pengumuman itu ditujukan
d. media yang efektif dan efisien ; poster, koran, radio, televisi. Selebaran dll
e. menggunakannya bahasa yang efektif.
9. Memorandum adalah surat yang digunakan secara intern dalam suatu unit organisasi
yang sifatnya memo/tidak resmi, namun menyangkut kedinasan.
10.Fungsi dan peranan Memorandum/Memo, diantaranya untuk :
a. pemberitahuan,
b. permintaan dari pimpinan,
c. instruksi kepada bawahan,
d. memberi saran, dan petunjuk kepada rekan sesama pejabat,
e. pesan-pesan kepada rekan sesama pejabat atau bawahan.


TEKNIK DAN CARA MENGGALI INFORMASI
DENGAN MENGUNAKAN KALIMAT TANYA

TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelelesaikan pembelajaran unit kompetensi ini, siswa atau peserta diklat diharapkan mampu :
1. memahami pengertian kalimat Tanya,
2. mengunakan kalimat Tanya dalam berbagai situasi komunikasi

URAIAN MATERI

Mengunakan kalimat Tanya atau menyatakan sesuatu hal memang perlu memperhatikan
situasi maupun komunikasi yang tengah berlangsung. Menyatakan sesuatu berarti menjelaskan atau menerangkan suatu hal. Apalagi ketika berhadapan dengan orang lain.karena faktor perbedaan latar sosial, ekonomi, pandidikan, pekerjaan, sampai ke soal pandangan hidup perlu kita perhatikan saat menyataka suatu hal.

A.TEKNIK DAN CARA MENGGALI INFORMASI DENGAN MENGUNAKAN KALIMAT TANYA
1. Mengunakan Kalimat Tanya
Kalimat Tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu, sesorang, keadaan, atau masalah. Bedasarkan bentuk kalimat berita, kita dapat membentuk kalimat Tanya dengan lima kemungkinan cara berikut.
a. Dengan menambahkan kata Tanya pada awal kalimat berita
Apabila ingin lebih halus dan lebih formal tambahkan pada kata Tanya intonasi sama dengan kalimat berita.
Contoh :
i. Apa komputer yang baru dibeli itu keluaran Jerman ?
ii. Apa kau suka dengan mainan itu ?
iii. Apa buah jeruk itu buah kesukaan adik ?

b. Dengan membalikan urutan kata dari kalimat berita
Kaidah yang diterapkan untuk cara kedua ini yaitu : Jika dalm kalimat terdapat kata bantu ( dapat, bisa, harus, sudah, mau ), kata itu bisa dipindahkan ke awal kalimat dan diberi partikel kah.
Contoh :
- Nina bisa mengerjakan soal ini. ( kalimat berita )
- Bisahkah Nina mengerjakan soal ini ?
- Hari ini Paman harus segera berobat. ( berita )
- Haruskah Paman ini segera berobat ?
Jika kalimat berpredikat nimina atau adjektif, urutan S P nya dibalik menjadi P S, dan partikel kah ditambah kan P.
Contoh :
- Berita Koran daerh ini selalu hangat ?
- Menolak pemberian Ibunyakah dia ?
Jika berpredikat verba ( transitif, intransitif,atau semitransitif ), maka verbanya ( beserta objek atau pelengkapnya ) dipindahkan ke awal kalimat dengah menambahkan partikel kah.
Contoh :
- Dia menolak pemberian ibunya.
- Menolak pemberian ibunyakah dia ?

c. Dengan menambahkan kata bukan, tidak atau belum pada akhir kalimat berita
Kata bukan dipakai untuk penegasan ( konfirmasi ) sesuatu yang dinyatakan. kalimat tidak dipakai untuk menanyakan apakah sesuatu itu terjadiayatu tidak. Dengan demikian kalimat beritanya tidak ada kata sudah. Apabila ada, maka yang dipakai adalah kata-kata belum sebab untuk menanyakan apakah sesuatu itu terjadi atau belum, umumnya di depan kata belim atau tidak ini ditambahkan kata apa.
Contoh :
- Dia bukan belajar. (berita )
- Dia malas belajar, bukan ?
- Dia malas belajar
- Dia malas belajar ( apa ) tidak ?
- Ratna sudah lulus ujian
- Ratna sudah lulus ujian, apa belum ?

d. Dengan menberikan intonasi naik ( intonasi Tanya ) pada kalimat Tanya
Dengan demikian urutan katanya persis sama dengan urutan kata pada kalimat berita.
Contoh :
- Mantan mentri itu telah diperiksa di kejaksaan.
- Mantan mentri itu telah diperiksa di kejaksaan ?

e. Dengan memakai kata Tanya seperti siapa, kapan, bagaimana, dan mengapa
Kata tanya itu bisa menanyakan baik unsur inti kalima maupun unsur bukan inti.
Contoh :
- Para siswa menantikan guru di kelas.
- Para siswa menantikan guru di kelas ?
- Paman membawa bingkisan
- Paman membawa apa ?
- Besok kita ke Dunia Fantasi
- Kapan kita ke Dunia Fantasi ?
- Adik belajar di perpustakaan
- Mereka bekajar dimana ?
Kata Tanya siapa dan apa ( yang menggantikan unsur kalimat ) apabila dipindahkan kedepan atau berkedudukan di depan akan berubah struktur.
Contoh :
- Dia mengajak siapa ?
- Siapa yang dia ajak ?
- Rudi sedang mengamati apa ?
- Apa yang sedang diamati Rudi ?
Perpindahan siapa dan apa pada awal kalimat mengakibatkan dua hal.
a. Munculnya kata sambung relatif yang.
b. Berubahnya bentuk aktif menjadi bentuk pasif.
2. Kalimat Tanya Retorik
Kalimat Tanya retorik yaitu kalimat Tanya tidak perlu jawaban. Kalimat ini ditanyakan oleh seseorang karena :
a. hanya ingin penandasan maksud saja,
b. dalam keadaan emosi tida menentu,
c. ingin meyakinkan, dan
d. ingin menguji karena sudah tahu
Contoh :
- Apakah kau heran dengan penampilanku kemari malam ?
- Apakah kau senang dengan tidak belajar nantinya tidak akan naik kelas ?
- Senangkah kau tinggal di rumah yang besar dan mewah itu ?
- Kau pasti senang ya, raportmu nilainya sembilan semua ?
Ciri-ciri kalimat retorik.
a. Mengunakan tanda Tanya ( ? )
b. Mengunakan kata Tanya ( apakah, bagaimanakah, mengapa,……)
c. Intonasi naik
d. Tidak memerlukan jawaban

3. Kalimat Tanya Dengan Beberapa Tujuan
a. Memohon
Kalimat Tanya pada memohon sifatnya halus. Biasanya diterapkan pada orang yang dihormati atau kepada Tuhan.
Contoh :
i. Aku memohon pada Engkau ya Allah, kabulkanlah permohonanku !
ii. Kumohon Bapak segera meninjau proyek yang ada di Bandung
b. Meminta
Kalimat Tanya bertujuan meminta ini bersifat tidak memaksa, menyadarka pada seseorang untuk memperbaiki apa yang telah diperbuat.
Contoh :
i. Ibu minta kalian rajin-rajin belajar, karena ujian sudah diambang pintu!
ii. Kakak minta kau harus bersabar menghadapi cobaan didunia ini!
c. Menyuruh
Pada kalimat ini berisi nada suruhan dari atasa ke bawahan, dari dewasa ke yang muda atau majikan ke pembantu.
Contoh :
i. Apakah kau mau membelikan makanan untukku, Dik ?
ii. Apakah kau bersedia membersihkan halaman ini ?
d. Mengajak
Nada pada kalimat ini bersifat himbauan
Contoh :
Marilah kita bersihakan lingkunagn desa agar tecipta keindahan
e. Menyindir
Kalimat ini tidak langsung mengenai sasaran, karena bersifat sindiran.
Contoh :
Biar tahu rasa dia, apakah seperti itu anak seorang kiai?

f. Merayu, meyakinkan
Contoh :
i. Kau cantik sekali, mau ya memboncengkan saya ?
ii. Percaya deh, kau pasti juaranya, ya kan ?
g. Menyetujui/Menyanggah
Contoh :
i. Aku mendukung pendapatmu, asalkan kau mau menjelaskan secara rinci !
ii. Pendapat/idemu itu seharusnya ditanbah dengan penjelasan yang real, kalau
tidak kurang sama sekali!

RANGKUMAN

1. Kalimat Tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu, sesorang, keadaan, atau masalah.
2. Bedasarkan bentuk kalimat berita, kita dapat membentuk kalimat Tanya dengan
lima kemungkinan cara berikut:
a. Dengan menambahkan kata Tanya pada awal kalimat berita
b. Dengan membalikan urutan kata dari kalimat berita
c. Dengan menambahkan kata bukan, tidak atau belum pada akhir kalimat berita
d. Dengan menberikan intonasi naik ( intonasi Tanya ) pada kalimat Tanya
e. Dengan memakai kata Tanya seperti siapa, kapan, bagaimana, dan mengapa
3. Kalimat Tanya retorik yaitu kalimat Tanya tidak perlu jawaban.
4. Ciri-ciri kalimat retorik:
e. Mengunakan tanda Tanya ( ? )
f. Mengunakan kata Tanya ( apakah, bagaimanakah, mengapa,……)
g. Intonasi naik
h. Tidak memerlukan jawaban

5. Kalimat Tanya Dengan Beberapa Tujuan
a. Memohon
b. Meminta
c. Menyuruh
d. Mengajak
e. Menyindir
f. Merayu, meyakinkan
g. Menyetujui/Menyanggah







TUGAS
1. Tugas Kelompok
a. Bentuk kelompok dengan temanmu
b. Kerjakan soal dibawah ini
c. Beri tanda ( ) pada kolom yang tersedia untuk beberapa pertanyaan berikut!

No. Pertanyaan Ya Tidak
1.



2.



3.



4.



5. Transportasi yang paling menguntungkan khususnya masyarakat dalam kereta api, bukan begitu?

Apakah benar biasanya diakhir tahun banyak bencana, terutama pada jalur lalu lintas?

Benarkah, jika kau berhati-hati dalam mengendarai sepeda/sepeda motor pasti selamat?

Apakah betul bahwa sepeda motor itu kurang praktis jika dibandingkan dengan mobil?

Helm merupakan alat pengaman, khususnya kepala. Tetapi banyak generasi muda yang kurang keren akhirnya lepas helm biar bisa dibilang jantan, betulkan?



















MEMBUAT KARANGAN

TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan pembelajaran sub-unit kompetensi ini, siswa atau peserta diklat diharapkan tahu tentang :
1. Cara membuat karangan, deskripsi, dan eksposisi

URAIAN MATERI

Karangan dapat dibedakan atas beberapa golongan. Dapat dibedakan menjadi karangan prosa atau puisi. Dapat juga dibedakan menjadi karangan ilmiah atau non-ilmiah. Ada juga karangan fiksi-non fiksi. Pada pembahasan kali ini akan dibahas hanya dua model karangan yaitu deskripsi dan eksposisi.

Sebuah karangan karangan terdiri atas kata, kalimat, dan paragraph, yang merupakan satu kesatuan utuh dalam satu wacana. Maksudnya, sebuah rancang bangun karang saling menjalin antar diksi atau pilihan kata, gaya bahasa, kalimat efektif hingga terbentuk paragraph atau alinea pembahasan.

Untuk menjadi pengarang yang baik, syarat minimal yang perlu kita kuasai adalah penguasaan kalimat kita harus benar. Ukurannya tentu saja salah satunya seperti yang telah disebutkan. Termasuk disana adalah struktur kalimat, logika kalimat, sampai ketepatan penulisannya. Oleh karena itu kita perlu memahami cara membangun kalimat sebelum kejenjang lebih lanjut, yaitu pembuatan karangan.

Karangan adalah penjabaran suatu gagasan scara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Mengarang adalah pekerjaan menyusun atau merangkai kata. Frasa, kalimat, dan alinea yang dipadukan dengan topik dan tema tertentu untuk memperoleh hasil akhir, yaitu karangan itu sendiri.


A. MEMBUAT KARANGAN

Kemampuan menulis menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Untuk menulis sebuah karangan kita harus memiliki topik, membatasinya, mengembangkan gagasan, serta menyajikannya dalam kalimat paragraph yang logis.
Kegiatan yang harus dilakukan untuk menyusun karangan adalah sebagai berikut ini :
1. Menentukan topiknya
Topik dapat diperoleh dari bagian sumber, terutama dari pengalaman
membaca.

2. Membatasi topiknya
Membatasi topik berarti mempersempit dan memperkhusus lingkup
pembicaraan.


3. Menentukan Tujuan
Dengan menentukan tujuan penulis, kita harus tahu luas ruang lingkup bahasan dan tahu apa yang akan dilakukan pada tahap penulisannya.

4. Menentukan bahan/materi karangan
Suatu informasi atau data yang digunakan untuk mencapai tujuan dapat diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya pengalaman.

5. Menyusun kerangka karangan
Menyusun kerangka berarti memecahkan topik kedalam sub-sub topik.

6. Mengembangkan gagasan menjadi suatu karangan yang utuh.
Dalam tahap ini, kita mampu memlih kata dan istilah yang tepat sehingga gagasan dapat dipahami pembaca.Kata-kata tersebut dirangakai menjadi kalimat yang efektif.

7 Revisi (perbaikan karangan)

Ada empat jenis karangan, yaitu deskripsi, argumentasi, narasi, dan eksposisi.

a. deskripsi
Jenis karangan yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu sehingga pembaca seolah-olah turut menginderai (melihat, merasakan, dan mendengar)
maksud penulis. deskripsi tidak sekedar menggambarkan objek yang terlihat dapat pula menggambarkan perasaan kasih sayang, cinta, cemas,dll.

b. argumentasi
Jenis karangan yang termasuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca agar percaya dan akhirnya bertindak seperti apa yang diinginkan oleh penulis. Dasar penulisan yang bersifat argumentative ialah pikiran kritis dan logis.Tulisan argumentative biasanya disukai dengan alasan-alasan yang masuk akal atau rasional.

c. narasi
Jenis karangan yang bermaksud berisi cerita atau peristiwa yang disusun berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa.

d. eksposisi
Jenis karangan yang memaparkan atau menguraikan sesuatu, entah itu proses atau cara kerja sesuatu yang disertai dengan sejumlah fakta maupun bukti sehingga pembaca meyakini kebenaran si penulis. Dalam hal ini, karangan eksposisi memberikan pengetahuan pada pembacanya.

Terkadang, dalam suatu karangan, muncul beragam bentuk karangan. Bisa keempat model karangan ini termasuk dalam suatu karangan. Adapun cara untuk menentukan topik yang terbatas ialah dengan jalan yang digunakan diagram jam.
Contoh:










































Selain diagram jam, pembatasan topik dapat juga digambarkan diagram pohon. Contoh :
Lautan




Kenyataan dilaut ………………….
…………………..
……………………


…… mineral …….
…… fauna

………..
.……. minyak bumi
kerangka mutiara



……… ……..
Pembudidayaan


Pemakaian symbol pada kerangka karangan harus konsisten. Kurang lebih seperti ini :

a. Angka romawi, seperti I, II, III, IV, dipakai untuk tingkatan.
b. Huruf kapital, seperti A, B, C, D dipakai untuk tingkatan ketiga.
c. Huruf arab seperti 1,2,3 dipakai untuk tingkatan ketiga.
d. Huruf kecil seperti a, b, c,dipakai untuk tingkatan keempat,
Perhatikan contoh:

I. PENDAHULUAN
A……………….
1……………..
a…………….
1)……………….
a)……………..

B…………………

II dst



Perhatikan uraian berikut ini
I. Penggunaan Rokok
A. Dampak Negative
1. Bagi Keuangan
2. Bagi Kesehatan
a. menyebabkan penyakit jantung
b. menyebabkan kanker

Contoh karangan diatas mempergunakan angka romawi untuk nomor bagian dan huruf besar untuk su bagian.

Contoh berikut menggunakan sistem desimal.

Contoh sistem lekuk
1……………..
1.1…………..
1.2…………..
1.2.1…………
1.2.2…………..

2……………
2.1…………..
2.2…………..
2.2.1…………
2.2.2………….

Contoh sistem lurus
1……………..
1.1……………
1.2…………..
1.2.1………….
1.2.2…………..
2……………..
2.1……………..
2.2…………….
2.2.1……………
2.2.2………………









Adapun teknik menyusun kerangka karangan yaitu :
1. merumuskan topik secara jelas
2. melakukan investarisasi topik-topik bawahan yang dianggap sebagai perincian dari topik utama;
3. mengadakan evaluasi terhadap semua topik yang dirumuskan
4. tiap bagian kerangka hanya mengandung satu gagasan
Pengembanganparagraph memperhatikan unsur kesatuan(koherensi), kepaduan(koheren), dan kelengkapan, selain itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Susunlah kalimat topik dengan baik dan layak tepat
2. Tempatklanlah kalimat topik dalam possisi menyolok dan jelas dalam sebuah paragraph
3. Tunjanglah kalimat topik tersebut dengan detail atau perincian-perincian yang tepat
4. gunakanlah kata-kata transisi, frase, diantara paragraph.


B. MEMBUAT DESKRIPSI

Anda pasti pernah menggambarkan satu objek sejelas-jelasnya kepada seseorang. Misalnya menggambarkan teman yang sangat cantik atau suatu ruangan. Nah, tulisan yang menggambarkan sesuatu kepada pembaca sehingga pembaca tersebut seplah berada dalam suatu ruangan dan dapat mencium, mendengar, merba, dan merasakan segala sesuatu yang digambarkan penulis, disebut karangn deskripsi.

Perhatikan contoh paragraph deskripsi dibawah ini.

Hari menjelang malam. Mobil-mobol dan pertokoan telah menyalakan lampunya. Di depan Plaza Bandung Indah orang-orang mulai hilir mudik. Ada yang datang bersama keluarga, pacar, adik, suami, atau istri, teman, dan sebagainya. Sebagian ada yang duduk ditembok. Pedagang kerajinan kulit yang berambut panjang seperti orang Indian itu mulai menggelar tikar. Dua anak gelandangan menjengkali kaca etalase, melihat barang-barang yang ada di akuarium. McDonald yang berada disamping kiri gedung, ramai dikunjungi pembeli. Begitu juga makanan tradisional seperti sate madura, ayam goreng Bandung, dan soto betawi yang ada diujung jalan Merdeka, tempat duduknya dipenuhi pembeli.

Deskrpsi dipungut dari bahasa Inggris description yang tentu saja berhubungan dengan kata kerjanya, to describe. Seorang guru, misalnya, menerangkan tentang antonomi manusia. Apabila ia berhasil menggambarkan situasi yang sebenarnya dari bagian-bagian tubuh manusia itu maka sama saja ia mendeskripsikan di hadapan murid-muridnya bagian tubuh manusia itu sendiri.
Terdapa dua macam pendekatan untuk membuat karangan deskriptif. Yang pertama adalah pendekatan realistis dan yang kedua adalah pendekatan impresionistis.
1. Pendekatan Realistis
Dengan pendekatan ini penulis untuk memotret hal/benda seobjektif munkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya. Ia bersikap seperti sebuah kamera yang mampu membuat detail-detail, rincian-rincian secara orisinil dan tidak dibuat-buat. Pendekatan ini harus dirasakan pembaca secara wajar. Perhatikan contoh dibawah ini.
“…Di perahu Kakek Abah ada bakul besar, karung, tangguk kecil dan tangguk besar. Segulung tali ditaruhnya di buritan perahu. Pisau dan korek api juga ada. Rokok kretek dan sebotol air minum tergeletak dihaluan. Air putih dalam botol kelihatannya jernih…”
contoh deskripsi sebelumnya juga menggunakan pendekatan ini.

2. Pendekatan Impresionistis

Pendekatan Impresionistis adalah pendekatan yang berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif. Dengan pendekatan ini dimaksudkan agar setip penulis bebas dalam memberikan pandangan atau interpretasi terhadap bagian-bagian yang dilihat, dirasakan atau dinikmatinya. Hal ini sesuai dengan sesorang seniman atau sastrawan yang dengan kepekaannya mampu mengekspresikan peristiwa yang dijumpainya. Bacalah contoh dibawah ini.
“Lampu –lampu jalanan mengakhiri aktivitasnya. Sinar-sinarnya milai menghilangkan pandangan mata. Sayup-sayup suara unggas mulai memecah kesunyian. Riang gembira kicaunya memenggil sang surya. Di sela-sela dahan, dan sang surya menampakkan sinarnya. Kehangatan sinarnya mencairkan embun dipuncak-puncak dedaunan. Persada tampak ceria secerah sang penantang pagi yang menggantungkan harapannya.”

C. MEMBUAT EKSPOSISI

Karangan eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi, menerangkan, dan menguraiakan suatu gagasan sehingga pengetahuan pembaca bertambah. Oleh sebab itu dalam karangan eksposisi informasi yang disampaikan haruslah jelas, singkat dan akurat.
Kata eksposisi sendiri berasal dari bahasa Inggris exposition yang justru berasal dari bahasa latin yang artinya kurang lebih membuka/memulai. Biasanya karangan eksposisi banyak digunakan dalam pemberitaan di surat kabar.
Perhatikan kutipan materi eksposisi ini.

Bom Incar Politisi Syiah, 13 Tewas

13 orang tewas dalam ledakan mobil yang mengicar politikus terkemuka Syiah, Abdul Aziz Al-Hakim, kemarin

Al-Hakim, pemimpin sebuah partai politik terkemuka Syiah, berhasil menyelamatkan diri setelah sebuah bom meledak diluar rumah dan kantornya di Baghdad.

13 orang tewas dan 66 luka-luka dan sekitar 60 mobil hancur,” kata seorang pejabat Kementrian Dalam Negeri. Ditambahkan, kantor hakim rusak parah, dengan dinding dan kaca jendela hancur.

Putra hakim mengatakan empat dari lima pengawalnya ikut tewas dalam serangan yang diduga bom bunuh diri.

Dalam kejadian lainnya, 14 orang tewas, termasuk seorang politisi, dalam kekerasan di Irak sepanjang minggu ( 26/12 ). Tujuh anggota satu keluarga tewas ketika sebuah bom meledak di Karbala dan meratakan rumah mereka. Hanya dua anggota keluarga itu yang selamat.

Sementara itu, seorang politikus yang kritis terhadap Suriah, seorang perwira pasukan pertahanan sipil, dan seorang asistennya tewas diberondong 3 orang bersenjata di Bagdad.

Di Baiji, seorang ayah dan putranya tewas terkena bom ranjau. Seorang supir truk asal Turki juga tewas ditembak sejumlah orang bersenjata. Di Samara, 125km di utara Bagdad, seorang serdadu AS tewas dan seorang lagi luka-luka ketika patroli mereka mengenai bom ranjau, minggu.

Secara terpisah Menlu Hosyar Zebari di Beijing, Cina, kemarin mengatakan pemilu diwilayah rawan seperti Mosul dan sekitar Bagdad kemungkinan tertunda dan rencana 30 januari 2005.

Sumber : Harian Media Indonesia, 28 Desember 2004.

1) Menyusun Paragraph
Paragraph adalah rangkaian kalimat yang disusun sistematis dan logis sehingga membentuk kesatuan pokok pembahasan. Paragraph dibentuk dari satu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelasan.
a. Gagasan Utama adalah gagasan sebagai dasar pengembangan suatu paragraph. Gagasan utama umumnya dijumpai pada kalimat topic atau kalimat utama, yang biasanya terletak pada kalimat awal atau kalimat akhir pada paragraph itu. Gagasan utama yang terletak pada kalimat pertama, paragraphnya disebut paragraph deduktif. Sementara itu, gagasan utama yang terletak pada akhir kalimat paragraphnya disebut paragraph deduktif.
Sebuah kalimat dikatakan sebagai kalimat utama apabila kalimat tersebut merupakan rangkuman ataupun gagasan menyeluruh yang mewakili kalimat-kalimat lain dalam paragraph itu.

b. Gagasan Penjelas adalah gagasan yang perannya menjelaskan gagasan utama. Kalimat penjelasnya umumnya bersifat :
1). Contoh-contoh
2). Peristiwa ilustratif,
3). Uraian-uraian perbandingan,
4). Uraian-uraian perincian, dan
5). Kutipan-kutipan

Perhatikan wacana berikut ini :

MENAMBANG MINYAK di ATAS BUMI

SETIDAKNYA ada sepuluh jenis tanaman di Indonesia sebagai penghasil minyak nabati. Para penghasil minyak di atas bumi itu semacam kelapa (daging buah), kelapa sawit (buah), kedelai (biji), kacang tanah (biji), jagung (biji), kalik(biji), kanola(biji), dan sebagainya.

Minyak nabati tersebut telah banyak diteliti untuk dijadikan bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor atau mesin lainnya. Penelitian di lakukan terutama di banyak negara yang tidak memiliki sumber BBM asal minyak bumi, atau negara lainnya(termasuk Indonesia) dengan cadangan BBM asal minyak bumi yang menipis. Cepat atau lambat ketergantungan terhadap BBM impor akan terjadi.

Upaya untuk membuat BBM tanaman atau BBM hijau juga disebut-sebut BBM Nabati di Indonesia, sudah dimulai sejak awal 1970-an. Sejumlah laboraturium teknologi kimia di berbagai universitas teknologi seperti Institut Tekhnologi Bandung(ITB) dan Institut Tekhnologi Surabaya(ITS) giat meneliti bahan bakar alternatif terebut.

Pertimbangan yang mengacu kegiatan tersebut, antara lain semakin menipisnya cadangan minyak bumi, juga akibat terus menerusnya peperangan dikawasan teluk. Tidak mustahil akan merusak ilang-kilang minyak dunia di kalangan tersebut, hingga dunia akan terkena pengaruhnya yang merugikan.

Umumnya bahan baku untuk pembuatan BBM hijau berasal dari nabati yang sangat berlimpah di Indonesia.

Seperti yang sudah pernah dilakukan oleh staf pengajar dan peneliti dari jurusan Teknik Mesin ITS, Ir.Eddy.H.Tjokrowisostro. Ia menggunakan minyak nabati untuk menghasilkan BBM. Minyak yang diteliti adalah minyak kelapa atau minyak sawit. Bias yang masih mentah atau yang sudah diolah seperti yang terpanjang di pasar swalayan, yang biasa disebut crude palm oil (CPO).

Tentu saja minyak nabati tidak bias langsung diisikan ketangki kendaraan, menurut Ir.Eddy masih diperlukan unit tambahan yang disebut System CPO dan modifikasi System Injeksi. Additional unit adalah unit baru yang ditambahkan, dan digunakan untuk membakar minyak nabati dengan panas listrik 600C. Fungsi lain dari additional unit ini adalah untuk mengontrol dan sekaligus menyaring minyak yang sedang terbakar.

Modifikasi system injeksi dilakukan dengan cara mengubah ukuran injector, sehingga mampu berfungsi seperti yang diharapkan. Hal ini dilakukan tanpa mengubah seluruh bagian termasuk pompa injeksi.

RANGKUMAN

Kegiatan yang harus dilakukan untuk menyusun karangan adalah sebagai berikut ini :
1. Menentukan topiknya
Topik dapat diperoleh dari bagian sumber, terutama dari pengalaman
membaca.

2. Membatasi topiknya
Membatasi topik berarti mempersempit dan memperkhusus lingkup
pembicaraan.


3. Menentukan Tujuan
Dengan menentukan tujuan penulis, kita harus tahu luas ruang lingkup bahasan dan tahu apa yang akan dilakukan pada tahap penulisannya.

4. Menentukan bahan/materi karangan
Suatu informasi atau data yang digunakan untuk mencapai tujuan dapat diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya pengalaman.

5. Menyusun kerangka karangan
Menyusun kerangka berarti memecahkan topik kedalam sub-sub topik.

6. Mengembangkan gagasan menjadi suatu karangan yang utuh.
Dalam tahap ini, kita mampu memlih kata dan istilah yang tepat sehingga
gagasan dapat dipahami pembaca.Kata-kata tersebut dirangakai menjadi
kalimat yang efektif.

7. Revisi (perbaikan karangan)
Ada empat jenis karangan, yaitu deskripsi, argumentasi, narasi, dan eksposisi.



2. deskripsi
Jenis karangan yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu sehingga pembaca seolah-olah turut menginderai (melihat, merasakan, dan mendengar)
maksud penulis. deskripsi tidak sekedar menggambarkan objek yang terlihat dapat pula menggambarkan perasaan kasih sayang, cinta, cemas,dll.

3. argumentasi
Jenis karangan yang termasuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca agar percaya dan akhirnya bertindak seperti apa yang diinginkan oleh penulis. Dasar penulisan yang bersifat argumentative ialah pikiran kritis dan logis.Tulisan argumentative biasanya disukai dengan alasan-alasan yang masuk akal atau rasional.

4. narasi
Jenis karangan yang bermaksud berisi cerita atau peristiwa yang disusun berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa.

5. eksposisi
Jenis karangan yang memaparkan atau menguraikan sesuatu, entah itu proses atau cara kerja sesuatu yang disertai dengan sejumlah fakta maupun bukti sehingga pembaca meyakini kebenaran si penulis.

6. Cara membatasi topik yang dapat dilakukan dengan menggunakan :
a. diagram jam
b. diagram pohon.

7. Adapun teknik menyusun kerangka karangan yaitu :
a. merumuskan topik secara jelas
b. melakukan investarisasi topik-topik bawahan yang dianggap sebagai
perincian dari topik utama;
c. mengadakan evaluasi terhadap semua topik yang dirumuskan
d. tiap bagian kerangka hanya mengandung satu gagasan

8. Pengembanganparagraph memperhatikan unsur kesatuan(koherensi), kepaduan(koheren), dan kelengkapan, selain itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Susunlah kalimat topik dengan baik dan layak tepat
b. Tempatklanlah kalimat topik dalam possisi menyolok dan jelas dalam sebuah paragraph
c. Tunjanglah kalimat topik tersebut dengan detail atau perincian-perincian yang tepat
d. gunakanlah kata-kata transisi, frase, diantara paragraph.

1 komentar: